Tuesday, 11 September 2018

KERJA OTAK EFISIEN PADA ORANG YANG MENGUASAI BAHASA ASING ATAU PEMUSIK



<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<ins class="adsbygoogle"
     style="display:inline-block;width:300px;height:250px"
     data-ad-client="ca-pub-6144563181456040"
     data-ad-slot="4385349564"></ins>
<script>
     (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
</script>
KERJA OTAK EFISIEN PADA ORANG YANG MENGUASAI BAHASA ASING ATAU PEMUSIK
Sumber : PENA, Vol 16 No. 07 Juli 2018
Ditulis ulang oleh: Sugeng Pamudji

Sebuah studi dari Baycrest’s Rotman Research Institute, Kanada , menemukan bahwa musisi atau orang yang bicara lebih dari satu bahasa menggunakan otaknya lebih efisien untuk mengingat sesuatu. Demikian hasil penelitian itu dilansir Independent. Menurut peneliti, orang dengan latar belakang musik atau bahasa punya aktivitas jaringan otak yang berbeda. Otak mereka bekerja lebih efisien daripada orang yang tidak belajar musik atau bahasa tatkala mengerjakan tugas yang berhubungan dengan ingatan. “Penemuan ini menunjukkan bahwa musisi dan orang yang belajar bahasa membutuhkan usaha lebih sedikit untuk mengerjakan tugas yang sama. Hal ini juga membantu mereka menunda penurunan kemampuan kognitif dan demensia,” kata Dr. Claude Alain. “Hasil studi kami juga memperlihatkan pengalaman seseorang entah itu bermain instrumen musik atau bahasa asing bisa membentuk fungsi dan jaringan otak,” imbuhnya. 
Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisis otak dari 40 orang dewasa berusia 19-35 tahun. Responden dibagi dalam tiga kelompok yaitu mereka yang bicara bahasa Inggris tapi bukan musisi, musisi tapi hanya bicara bahasa Inggris, dan bilingual yang tidak memainkan alat musik apapun. Setiap citra otak partisipan ditangkap ketika mereka mengidentifikasi suara baik dari alat musik, lingkungan, ataupun manusia. Para partisipan diminta mengidentifikasi suara yang mereka dengan dari sumber yang sama di mana ada suara gaduh. Hasilnya, para musisi mengingat tipe suara lebih cepat daripada kelompok lain. Sementara itu bilingual dan musisi menunjukkan identitifikasi paling baik mengenai tugas soal lokasi. Dalam hal mengidentifikasi suara, para bilingual memperlihatkan level sama seperti partisipan yang bicara dalam satu bahasa dan kelompok yang tidak memainkan alat musik. Namun kelompok bilingual ini menunjukkan usaha otak yang lebih sedikit daripada dua kelompok tersebut. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Annals of the New York Academy of Science.


No comments:

Post a Comment