<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <ins class="adsbygoogle" style="display:inline-block;width:300px;height:250px" data-ad-client="ca-pub-6144563181456040" data-ad-slot="4385349564"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>KERJA OTAK EFISIEN PADA ORANG YANG MENGUASAI BAHASA ASING ATAU PEMUSIK
Sumber : PENA, Vol 16 No. 07 Juli 2018
Ditulis ulang oleh:
Sugeng Pamudji
Sebuah studi dari
Baycrest’s Rotman Research Institute, Kanada , menemukan bahwa musisi atau
orang yang bicara lebih dari satu bahasa menggunakan otaknya lebih efisien
untuk mengingat sesuatu. Demikian hasil penelitian itu dilansir Independent.
Menurut peneliti, orang dengan latar belakang musik atau bahasa punya aktivitas
jaringan otak yang berbeda. Otak mereka bekerja lebih efisien daripada orang
yang tidak belajar musik atau bahasa tatkala mengerjakan tugas yang berhubungan
dengan ingatan. “Penemuan ini menunjukkan bahwa musisi dan orang yang belajar
bahasa membutuhkan usaha lebih sedikit untuk mengerjakan tugas yang sama. Hal
ini juga membantu mereka menunda penurunan kemampuan kognitif dan demensia,”
kata Dr. Claude Alain. “Hasil studi kami juga memperlihatkan pengalaman
seseorang entah itu bermain instrumen musik atau bahasa asing bisa membentuk
fungsi dan jaringan otak,” imbuhnya.
Dalam penelitian ini, ilmuwan menganalisis
otak dari 40 orang dewasa berusia 19-35 tahun. Responden dibagi dalam tiga
kelompok yaitu mereka yang bicara bahasa Inggris tapi bukan musisi, musisi tapi
hanya bicara bahasa Inggris, dan bilingual yang tidak memainkan alat musik
apapun. Setiap citra otak partisipan ditangkap ketika mereka mengidentifikasi
suara baik dari alat musik, lingkungan, ataupun manusia. Para partisipan
diminta mengidentifikasi suara yang mereka dengan dari sumber yang sama di mana
ada suara gaduh. Hasilnya, para musisi mengingat tipe suara lebih cepat
daripada kelompok lain. Sementara itu bilingual dan musisi menunjukkan
identitifikasi paling baik mengenai tugas soal lokasi. Dalam hal
mengidentifikasi suara, para bilingual memperlihatkan level sama seperti
partisipan yang bicara dalam satu bahasa dan kelompok yang tidak memainkan alat
musik. Namun kelompok bilingual ini menunjukkan usaha otak yang lebih sedikit
daripada dua kelompok tersebut. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di
jurnal Annals of the New York Academy of Science.
No comments:
Post a Comment