Showing posts with label contoh risalah ilmiah.. Show all posts
Showing posts with label contoh risalah ilmiah.. Show all posts

Wednesday 25 December 2013

RISALAH ILMIAH

BAB 1 
LATAR BELAKANG 

A. Motivasi Mengikuti OSN-Guru
                   Saya merasa senang mendapat tantangan. Saya mengesampingkan apakah saya bisa atau tidak bisa menjawab tantangan tersebut. Yang penting saya senang bila memperoleh tantangan. Termasuk             ketika ada pengumuman mengenai OSN-Guru tahun 2013 ini. Begitu saya memperoleh pengumuman           tentang OSN-Guru dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo, maka saya sambut dengan semangat         yang tinggi. Pengumuman tersebut sesampai di rumah saya scan kemudian saya kirimkan melalui email           kepada teman-teman guru IPA dan Matematika SMP di Kabupaten Sidoarjo, yang saya memiliki alamat email mereka. Saya sampaikan pesan dalam email tersebut, “Ayo rame-rame ikut OSN-guru”. Banyak dorongan yang datang kepada saya, baik dari teman-teman guru se sekolah, yaitu SMP Negeri 4 Waru, dari teman-teman guru IPA yang tergabung dalam MGMP IPA Kabupaten Sidoarjo, saya adalah sekretaris I dalam MGMP tersebut, dari kepala sekolah saya, maupun dari teman-teman di Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo. Semangat saya tersulut demikian menggelora. Saya betekad, saya harus bisa menunjukkan kemampuan maksimal saya sebagai seorang guru IPA. Setelah saya mempelajari cakupan materi yang digunakan untuk OSN, saya merasa optimis bisa lolos ke tingkat nasional. Sebagai seorang guru IPA, saya berkeinginan mengaktualisasikan kemampuan saya secara maksimal. Saya harus bisa menunjukkan bahwa saya mampu bersaing dengan guru IPA lainnya. Saya harus mampu menunjukkan bahwa saya adalah guru profesional yang tidak ingin berdiam diri tanpa melakukan pengembangan diri. Saya harus menguji tingkat keprofesionalan saya. Nah, OSN-Guru inilah yang saya anggap tepat untuk mewujudkan keinginan saya tersebut. Pada saat seleksi OSN untuk siswa tingkat kabupaten di Provinsi Jawa Timur tahun ini, saya ditunjuk sebagai salah satu tim korektor. Saat mencoba mengerjakan soal-soal OSN siswa, sebelum mengoreksi, saya mendapat pengalaman untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai materi IPA, terutama saat itu adalah materi Biologi. Saat itu saya bisa bertukar pikiran, berdiskusi dengan teman-teman korektor tentang materi yang dilombakan. Muncul dalam pikiran saya, saya ingin mengikuti OSN seperti anak-anak ini, saat itu saya belum tahu kalau ada OSN untuk guru. 

B. Visi dan Misi 1.
          Visi Visi saya adalah: Profesional, berprestasi tinggi, dan bermartabat. Visi tersebut dapat saya jelaskan sebagai berikut: 1) profesional, saya adalah seorang guru. Guru adalah tenaga profesional, maka dalam melaksanakan tugas saya terdapat aturan-aturan/ kaidah-kaidah yang harus saya penuhi sebagai seorang yang profesional. 2) berprestasi tinggi, dalam menempuh karier, saya tidak ingin memperoleh hasil/ prestasi yang biasa-biasa saja, saya harus memiliki nilai lebih dibanding orang lain, baik di tingkat sekolah maupun tingkat yang lebih tinggi, jika perlu sampai tingkat internasional. 3) bermartabat, saya harus memiliki martabat sebagai seorang hamba Allah, sebagai seorang kepala rumah tangga, sebagai anggota masyarakat, sebagai seorang guru. 2. Misi Untuk mencapai visi yang saya canangkan, maka saya memiliki misi sebagai berikut: a. Untuk mencapai misi profesional, misi saya adalah: 1) Melakukan penelitian pendidikan. 2) Mengikuti seminar pendidikan. 3) Mengikuti diklat pendidikan. 4) Mengikuti workshop pendidikan. 5) Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. b. Untuk mencapai visi berprestasi tinggi, misi saya adalah: 1) Menjadi juara dalam lomba untuk guru di tingkat nasional. c. Untuk mencapai visi bermartabat, misi saya adalah: 1) Tertib mendirikan shalat lima waktu dan shalat sunnah. 2) Berperilaku baik terhadap sesama manusia, di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. 

C. Tujuan
Tujuan saya sebagai guru adalah sebagai berikut: 
  1. Menjadi guru profesional yang selalu melakukan pengembangan diri melalui penelitian pendidikan, mengikuti diklat pendidikan, mengikuti seminar pendidikan, mengikuti workshop pendidikan. 
  2. Menjadi guru profesional yang selalu meningkatkan kualifikasi akademik dengan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 
  3. Menjadi guru yang memiliki prestasi tingkat nasional dalam lomba untuk guru. 
  4. Menjadi guru yang tertib mendirikan shalat wajib maupun shalat sunnah. 
  5. Menjadi guru yang berperilaku baik terhadap lingkungan di rumah tangga, sekolah maupun masyarakat. 


D. Strategi Kerja Mengikuti OSN-Guru 
Ada beberapa strategi kerja saya dalam mengikuti OSN-Guru ini, yakni: 
  1. Mengakses internet untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan OSN-Guru. 
  2. Bertanya kepada petugas di Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo untuk memperoleh informasi tentang OSN-Guru. 
  3. Mendownload pedoman OSN-Guru melalui internet. 
  4. Membeli buku-buku yang berkaitan dengan materi OSN-Guru. Dalam hal ini saya mempelajari buku-buku Fisika dan Biologi tingkat SMA. 
  5. Menjalin hubungan dengan para penjual buku dari penerbit untuk memperoleh buku-buku yang s aya perlukan berkaitan dengan materi OSN-guru. 
  6. Berdiskusi dengan teman guru IPA mengenai materi tertentu yang saya merasa perlu lebih memahaminya. 
  7. Mencari referensi berkaitan dengan penulisan karya ilmiah.   


BAB 2 
DESKRIPSI KEUNGGULAN SEBAGAI GURU BIDANG STUDI 

A. Prestasi Unggul yang Dicapai sebagai Guru Bidang Studi
     Saya telah mengajar di SMP Negeri 4 Waru sejak tahun 2002. Saya berpengalaman mengajar kelas VII, VIII, dan IX. Untuk meningkatkan nilai peserta didik ada beberapa cara yang telah saya lakukan antara lain dengan melakukan pembelajaran yang PAIKEM, membuat dan menggunakan media pembelajaran yang bervariasi. Memberi latihan soal-soal untuk ujian nasional, memberi bimbingan untuk membahas latihan soal ujian nasional. Bila dilihat dari prestasi peserta didik di SMP Negeri 4 Waru untuk mata pelajaran IPA, maka ada dua macam prestasi unggul yang bisa saya sampaikan, yakni:

1. Prestasi dalam mengikuti ujian nasional
    Perolehan nilai ujian nasional IPA peserta didik SMP Negeri 4 Waru selama tiga tahun terakhir dapat            saya sampaikan sebagai berikut:
     a. Nilai rata-rata ujian nasional IPA Tahun Nilai rata-rata ujian nasional IPA 2010/2011 8,52 2011/2012          9,18 2012/2013 7,80
     b. Perolehan nilai sempurna (10,00) Tahun Jumlah peserta didik yang memperoleh nilai 10,00 dalam ujian      nasional 2010/2011 - 2011/2012 5 2012/2013 1 2.
 2. Prestasi dalam olimpiade sains nasional. Dalam membina OSN peserta didik saya memberikan bimbingan      yang saya sesuaikan dengan silabus yang tersedia. Saya berkreasi membuat soal olimpiade. Prestasi              OSN peserta didik SMP Negeri 4 Waru diperoleh pada tahun 2009 sebagai juara II Tingkat Kabupaten       Sidoarjo. Selanjutnya setelah dikirm ke tingkat Provinsi Jawa Timur masuk dalam urutan 15 besar.

B. Proses dan Produk Pengembangan (Inovasi) Dalam Pembelajaran

  1. Karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal. Karya ilmiah saya yang pernah dipublikasikan dalam media berjudul “Proses Analisis Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar”. Artikel tersebut dimuat dalam Jurnal Delta Widya Jilid 8, Nomor 15, September 2012. Jurnal tersebut dikelola oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. Artikel tersebut dilatar belakangi oleh adanya kendala bagi guru untuk menyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Kendala tersebut muncul karena pada umumnya para guru tidak melakukan analisis konteks terhadap standar isi kurikulum terlebih dahulu. Untuk menjembatani kendala tersebut maka saya tulis artikel yang berisi prosedur analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. Tujuan dari penulisan artikel tersebut antara lain: (1) Memberi pemahaman pentingnya guru melakukan analisis terhadap SK dan KD. (2) Membangkitkan semangat guru untuk melakukan analisis SK dan KD. (3) Memberikan petunjuk bagaiman melakukan analisis SK dan KD. Manfaat yang bisa diperoleh dari tulisan ini antara lain guru menjadi lebih memahami pentingnya melakukan analisis SK dan KD, merangsang para guru agar memiliki semangat tinggi untuk melakukan analaisis SK dan KD, dan memberikan tuntunan bagi guru yang akan melakukan analisis SK dan KD. Dalam artikel tersebut dijelaskan bagaimana menentukan tahap berpikir yang terkandung dalam kompetensi dasar, menyusun indikator pencapaian kompetensi, menentukan materi pokok, menentukan ruang lingkup dari kompetensi dasar, menentukan alokasi waktu. Untuk mempermudah pembaca memahami, menerapkan prosedur analisis SK dan KD tersebut maka dalam artikel dilengkapi dengan beberapa contoh dari beberapa mata pelajaran yang mmiliki karakter berbeda. Dalam artikel dijelaskan kegunaan analisis SK dan KD sebagai berikut: (a) Mengembangkan silabus. Dengan selesainya analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar maka sudah 80% silabus sudah selesai. Karena komponen yang terdapat dalam analisis bisa langsung diusung ke dalam silabus. Komponen tersebut adalah Standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu. (b) Menentukan kebutuhan waktu yang diperlukan untuk masing-masing kompetensi dasar maupun mata pelajaran dalam satu tingkat kelas. Selanjutnya dijelaskan juga kendala yang ada dalam melakukan analisis SK dan KD, yakni: (1) Perlu waktu yang lama; (2) Perlu konsentrasi tinggi; (3) Perlu pemahaman yang mendalam menganai taksonomi Bloom; (4) Perlu kecermatan; (5) Kesulitan dalam memprediksi alokasi waktu; (6) Tidak semua guru menguasai keruntutan materi; (7) Masih ada guru yang mengalami kesulitan dalam menentukan kata kerja operasional dalam meyusun indikator pencapaian kompetensi. Sebagai kesimpulan dari artikel adalah: (a) Analisis sangat penting untuk menyusun perencanaan pembelajaran, terutama silabus. (b) Analisis sangat diperlukan untuk menentukan alokasi waktu yang diperlukan untuk pembelajaran, berkaitan juga dengan penentuan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum sekolah. (c) Tidak mudah untuk menggerakkan guru agar mau membuat analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar karena adanya berbagai kendala. Bagian terakhir dari artikel diberikan saran sebagai berikut: (a) Sekolah atau dinas pendidik memberikan bimbingan kepada guru dalam menyusun analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. (b) Selalu memberi motivasi kepada guru agar mau menyusun analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. (c) Dinas pendidikan atau sekolah melakukan monitoring. (d) Kalau perlu memberi insentif/ fasilitas sebagai penghargaan kepada guru yang telah selesai menyusun analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar. 
  2. Mengelola blog untuk guru Blog untuk guru yang saya kelola berjudul The Innovative and Creative Teacher beralamat http://www.gurudanguru.blogspot.com/. Blog ini saya kelola sejak tahun 2009. Sampai dengan rislah ini saya tulis blog tersebut sudah dikunjungi oleh 55.926 pengunjung. Pengunjung blog tersebut berasal dari negara Indonesia, Malaysia, United States, Russia, Canada, Germany, United Kingdom, Japan, Latvia, dan Poland. Dalam blog ini tersedia beberapa hal yang diperlukan oleh guru, antara lain contoh RPP, pengetahuan yang berkaitan dengan evaluasi dan penilaian, pengetahuan lain untuk menambah wawasan sebagai guru profesional. 
  3. Mengelola blog untuk peserta didik Blog untuk peserta didik saya sediakan untuk membantu peserta didik memperoleh bahan belajar. Judul blog ini adalah “Belajar IPA Mengasyikkan” bisa diakses melalui alamat http://bahan-ipa.blogspot.com/. Dalam blog ini disajikan bahan belajar IPA yang bisa diunduh oleh siapa saja, termasuk teman-teman guru yang mengingikannya untuk menambah wawasan atau perbandingan dalam membuat bahan ajar. Blog ini saya kelola sejak tahun 2008. Sampai saat risalah ini saya tulis blog ini telah dikunjungi oleh 850 pengunjung. Pengunjung berasal dari beberapa negara yakni: Indonesia, United States, Russia, Germany, Malaysia, France, Hong Kong, Brazil, Denmark, dan Spain. 
  4. Baling-Baling Genetika Baling-baling genetika adalah salah satu media pembelajaran IPA. Baling-baling genetika digunakan untuk percobaan nilai kemungkinan keturunan dalam perkawinan silang. Dengan baling-baling genetika, peserta didik akan menjadi lebih mudah memahami bagaimana sifat-sifat keturunan diwariskan dari induk kepada keturuannya. 
  5.  Model Sistem Pernapasan Manusia Model sistem pernapasan merupakan salah satu media pembelajaran untuk sistem pernapasan di SMP kelas VIII. Media ini bermanfaat untuk mempermudah memahami cara kerja sistem pernapasan manusia. Deskripsi lengkap dari media ini dapat dibaca pada lampiran risalah ini.


C. Pengalaman dan Nilai Tambah Selama Pelatihan Pengembangan Profesi

  1. Pengalaman Pelatihan. Kegiatan pelatihan yang telah saya ikuti selama diangkat menjadi guru, sejak tahun 1997 sebanyak 35 kali, yang terdiri 25 kali tingkat kabupaten, 7 tingkat provinsi, dan 3 tingkat nasional. Nilai tambah yang saya peroleh setelah mengikuti pelatihan secara umum adalah saya memperoleh informasi/ wawasan yang lebih banyak, terutama informasi yang baru. Saya bisa menulis karya ilmiah, melakukan penelitian. Bertambah hasanah tentang metode pembelajaran di kelas. Nilai tambah yang membahagiakan adalah bahwa saya bisa sharing dengan teman sejawat atau intruktur dalam beberapa kegiatan workshop atau pelatihan.
  2. Workshop. Kegiatan workshop yang telah saya ikuti selama diangkat menjadi guru, sejak tahun 1997 sebanyak 20 kali, terdiri dari 2 kali tingkat kecamatan, 11 kali tingkat kabupaten, 5 kali tingkat provinsi, dan 2 kali tingkat nasional. Nilai tambah yang saya peroleh setelah mengikuti workshop antara lain adalah: a. Bisa membuat pemetaan/ analisis konteks standar isi; b. Bisa membuat silabus sesuai ketentuan; c. Bisa membuat RPP sesuai ketentuan; d. Bisa menyusun proposal penelitian tindakan kelas; e. Bisa menyusun laporan penelitian tindakan kelas; f. Bisa membuat artikel ilmiah; g. Bisa membuat media pembelajaran; h. Bisa membuat jurnal belajar; i. Bisa membuat evaluasi diri sekolah;
  3. Sebagai pengurus MGMP IPA. Mulai tahun 2009, saya menjadi ketua MGMP IPA Cluster Taman 1 Kab. Sidoarjo. Pengalaman selama menjadi ketua MGMP IPA antara lain: a. Memimpin anggota MGMP IPA. b. Dapat mengatasi berbagai permasalah yang berkaitan dengan organisasi MGMP IPA. c. Sharing ilmu dan pengalaman dengan sesama guru IPA. d. Banyak memperoleh kesempatan mengikuti pelatihan, workshop dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan wawasan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru IPA maupun peningkatan mutu pembelajaran IPA. 4. Menjadi Anggota Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo. Saya menjadi Anggota Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo mulai tahun 2011 sampai sekarang. 5. Menjadi Korektor Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Kabupaten/ Kota. Saya menjadi korektor OSN tingkat Kabupaten/ Kota pada tahun 2013.


BAB 3 
HARAPAN DAN RENCANA KEGIATAN MASA DATANG 

 A. Harapan
      Harapan saya untuk masa yang akan datang mengenai pembelajaran IPA adalah:
  1. Mata pelajaran IPA tidak menakutkan peserta didik; 
  2. Pembelajaran IPA tidak membosankan peserta didik; 
  3. Pembelajaran IPA melibatkan secara aktif peserta didik; 
  4. Pembelajaran IPA memberi bekal kepada peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari secara ilmiah; 
  5. Guru IPA memiliki semangat untuk terus memperbaharui ilmunya sehingga tidak tertinggal perkembangan yang baru; 
  6. Guru IPA memiliki sifat terbuka terhadap kritik untuk memperbaiki pembelajaran di kelas; 
  7. Guru IPA tidak gagap teknologi, sehingga bisa memanfaatkan teknologi, terutama teknologi informasi dan komunikasi, sehingga bisa memanfaatkannya dalam pembelajaran. 
B. Rencana
     Rencana saya untuk masa yang akan datang untuk pembelajaran IPA antara lain adalah:

  1. Membuat Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Program Autoplay Saya pernah memperoleh pelatihan pembuatan media pembelajaran menggunakan program autoplay. Saya tertarik untuk mengembangkannya. Saya sudah memulai membuat media tersebut. Memang sampai saat ini masih belum terselesaikan, karena beberapa kendala tugas kerja yang lain. Saya masih bertekad untuk melanjutkan pembuatan media tersebut. Saya merasakan manfaat dari media tersebut untuk membantu peserta didik atau guru dalam mengefektifkan proses pembelajaran IPA.   
  2. Mengembangkan kegiatan Lesson study Saya pernah mendapatkan TOT Guru Pendamping Diklat Terakreditasi Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan oleh LPMP Provinsi Jawa Timur. Saya telah mensosialisasikan lesson study ke sekolah saya, bakan telah dipraktikkan untuk beberapa mata pelajaran, termasuk IPA. Saya juga telah mensosialisasikannya ke teman-teman guru mata pelajaran lain melalui MGMP Kabupaten Sidoarjo. 


BAB 4 
PENUTUP 

 A. Kesimpulan
               OSN Guru benar-benar merupakan kegiatan yang memacu ketrampilan berpikir dan berkarya bagi guru, terutama adalah guru peserta OSN. Dalam kegiatan ini guru dipacu untuk belajar menulis karya ilmiah, selalu belajar, meng-up date ilmu, mencatat kegiatan-kegiatan pengembangan yang telah dilakukan, mencatat keberhasilan-keberhasilan yang pernah dicapai selama melaksanakan tugas. Memang tidak semua guru mau dan mampu melaksanakan hal-hal seperti di atas. Namun dengan adanya OSN Guru ini maka guru mau tidak mau akan mengingat kembali kejadian-kejadian yang telah lalu, membuka-membuka dokumen yang mungkin lama tidak tersentuh. Benar, OSN Guru merupakan ajang efektif untuk membina guru yang benar-benar profesional. Manfaat lain OSN Guru adalah sebagai wahana silaturrohim bagi para guru. Guru bisa bertemu dengan teman-teman seprofesi dari berbagai daerah di Indonesia dengan kondisi yang berbeda-beda, permasalahan pendidikan dari derahnya masing-masing yang tidak sama. Dengan demikian para guru bisa sharing atas segala pengalaman di daerahnya masing-masing. Tidak mustahil akan ditemukan solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi setelah menyampaikan/ sharing dengan teman guru dari darah lain.

B. Saran
     Mengingat pentingnya OSN Guru, maka saran yang bisa saya sampaikan antara lain adalah:
  1. Perlu pembinaan dari daerah kabupaten/ kota terhadap guru-guru di wilayahnya untuk selalu meningkatkan keprofesionalannya, sehingga selalu siap bila sewaktu-waktu ditugaskan mengikuti kegiatan semacam OSN guru; 
  2. Perlu adanya kesiapan dinas pendidikan kabupaten/ kota untuk secara berkala melakukan seleksi terhadap guru-guru yang akan dikirim mewakili kabupaten/ kota masing-masing ke tingkat provinsi; 
  3. Khusus untuk OSN Guru IPA SMP perlu ditinjau ulang mengenai kategorinya, apakah dipecah menjadi guru fisika dan biologi atau dijadikan satu, guru IPA. Untuk ini perlu kejelasan informasi mengenai ketentuan tersebut dari pusat ke tiap daerah. 
  4. Perlu juga dipikirkan cara penskoran nilai, mungkin diseragamkan. Sebab masih terdapat perbedaan cara penskoran untuk soal IPA-fisika dengan IPA-biologi.   


Lampiran-lampiran:
  1. Deskripsi media pembelajaran Baling-baling genetika. 
  2. Deskripsi media pembelajaran model sistem pernapasan manusia. 
  3. Laman blog: www.gurudanguru.blogspot.com. 
  4. Laman blog: www.bahan-ipa.blogspot.com. 
  5. Foto kopi SK Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo No. 800/2290/404.3.1/2009 tentang Pembentukan Susunan Pengurus MGMP Mapel IPA Cluster Taman 1. 
  6. Foto kopi surat permohonan Narasumber Pelatihan Guru Pemandu Program BERMUTU Tahun 2012. 
  7. Surat Tugas Menjadi Narasumber Pelatihan Guru Pemandu Program BERMUTU Tahun 2012. 
  8. Foto kopi Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Nomor 188/ 011/404.3.1/2013 tentang Susunan Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2011. 
  9. Foto kopi Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Nomor 188/ 306/404.3.1/2013 tentang Susunan Tim Pengembang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Tahun 2012. 
  10. Surat Perintah Tugas Nomor 094/1444/103.04/2013 untuk menjadi Korektor Olimpiade Nasional (OSN) Tingkat Kabupaten/ Kota.