Sunday, 7 October 2018

ANALISIS FILOSOFIS DISERTASI


ANALISIS FILOSOFIS DISERTASI 2

A.     IDENTITAS DISERTASI
1.    Judul                      : SIKAP KEPEMIMPINAN DALAM PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR INKLUSI DI SURABAYA (Studi Multi Kasus di Sekolah Dasar Kreatif Muhamadiyah 16 Surabaya dan Sekolah Dasar Negeri Percobaan Surabaya)
2.    Peneliti                  : Endang Purbaningrum
3.    Perguruan tinggi    : UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA, PASCA SARJANA, PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
4.    Tahun                    : 2018

B.     ANALISIS DARI SUDUT  PANDANG ONTOLOGI
Kajian antologi adalah kajian yang berkaitan tentang objek yang ingin diketahui, seberapa jauh yang ingin diketahui, dan mengkaji tentang teori yang ada. Sehubungan dengan hal tersebut, dilihat dari judul disertasi yang dianalisis, obyek yang diteliti adalah manusia yaitu tentang sikap kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan Sekolah Dasar Inklusi.
Sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh seseorang tidak akan terlepas dari kemampuan seseorang dalam memengaruhi orang lain. Menurut (Robbins, 2003) kepemimpinan merupakan  kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam upaya untuk meraih visi, misi, dan tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Hal yang sama dikemukakan juga oleh Haris (2003) kepemimpinan adalah sebuah kemampuan dari seorang pemimpin atau manajer dalam mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam meraih suatu tujuan yang telah ditetapkan dengan semangat tinggi dan kepercayaan diri .
Konsep inklusi memberikan pemahaman mengenai pentingnya penerimaan anak-anak yang berkebutuhan khusus ke dalam kurikulum, lingkungan, dan interaksi sosial yang ada di sekolah. Dengan demikian, diharapkan bahwa sekolah bisa menerima anak-anak yang berkebutuhan khusus tersebut untuk mengikuti program pendidikan atau proses pembelajaran.
Gavin (2005) menyatakan bahwa sekolah inklusi didasarkan atas dasar prinsip persamaan, keadilan, dan hak individu. Hal ini juga diungkapkan oleh Smith (2006) yang menyatakan bahwa istilah inklusi digunakan untuk mendiskripsikan penyatuan anak-anak yang berkebutuhan khusus tersebut ke dalam program sekolah.
Dasar hukum pendirian sekolah inklusi ini dilandasi oleh UU RI No. 4 tahun 1997 pasal 6 ayat 1 dan anak tentang penyandang cacat yang isinya adalah bahwa setiap penyandang cacat berhak memperoleh pendidikan pada semua sektor, jalur, dan jenjang pendidikan. Selain itu hal yang sama juga telah dinyatakan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 70 tahun 2009 yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan sekolah inklusi adalah suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan sama kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa  untuk mengikuti pendidikan dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama. Peserta didik yang berkebutuhan khusus tersebut akan memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi dan cita-citanya.
Jadi objek yang ingin diketahui lebih mendalam dalam disertasi ini adalah bagaimana peran atau hubungan sikap kepemimpinan kepala sekolah yang berorientasi pada tugas dan hubungan dalam melakukan pengelolaan di Sekolah Dasar Inklusi, berdasarkan judul tesis yang dianalisis yaitu “Sikap Kepemimpinan dalam Pengelolaan Sekolah Dasar Inklusif di Surabaya”  (Studi Multi Kasus di SD Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya dan SD Negeri Percobaan Surabaya).
Dari pemaparan sebelumnya mengenai kajian ontologinya, maka dalam hal tersebut penulis menganut aliran empirisme, yaitu hasil kajiannya didasarkan dari data yang diperoleh dalam kegiatan yang telah diteliti dalam kehidupan.

C.     ANALISIS DARI SUDUT PANDANG EPISTIMOLOGI:
Kajian epistimologi atau langkah-langkah ilmiah dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi multi kasus dengan pendekatan kualitatif.  Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan yaitu mendiskripsikan pola atau bentuk sikap kepemimpinan dengan orientasi pada tugas dan hubungan tiap individu warga sekolah dalam pengelolaan sekolah inklusi.
Variabel penelitian yaitu pengelolaan sekolah inklusi, sikap kepemimpinan orientasi tugas, dan sikap kepemimpinan orientasi hubungan. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah warga Sekolah Dasar Kreatif Muhamadiyah 16 Surabaya dan Sekolah Dasar Negeri Percobaan yang meliputi ketua yayasan, komite sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan staf guru di dua sekolah inklusi tersebut.
Lokasi dan waktu penelitian adalah di SD Kreatif Muhamadiyah 16 Surabaya yang bertempat di Jalan Baratajaya V Barat No. 2-4 Surabaya dan SD Negeri Percobaan Surabaya di kompleks kampus UNESA di Gedangan Jalan raya Sedati KM 2 Gedangan Sidoarjo.
Dalam mengumpulkan data, teknik yang digunakan peneliti adalah menggunakan teknik interview mendalam, observasi, dan dokumen. Teknik interview mendalam sangat penting untuk untuk memperoleh data primer dari sumber data atau partisipan. Teknik observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data skunder.
Setelah mendapatakan data, selanjutnya peneliti menguji keabsahan data dengan menggunakan beberapa kriteria yaitu kredibilitas, depandibilitas, komfirmabilitas, dan transfeabilitas. Setelah mendapatkan data yang valid, kemudian peneliti melakukan analisis data yang meliputi (1) tahap kondensasi data, (2) tahap display/ penyajian data, dan (3) tahap verifikasi data pnelitian/penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai siklus.

D.     ANALISIS DARI SUDUT PANDANG AKSIOLOGI:
Adapun manfaat dari disertasi ini adalah:
1.      Manfaat teoritis
Memberikan kontribusi pengembangan keilmuan di bidang manajemen pendidikan mengenai sikap kepemimpinan  dalam dunia pendidikan atau sekolah inklusif khususnya.

2.      Manfaat praktis:
a.      Menjadi inspirasi dalam menunjukkan sikap kepemimpinan dalam menyelenggarakan sekolah
b.      Menjadi pedoman guru dalam melaksanakan tugas dan kewajiban profesinya sebagai guru dengan penuh jiwa kepemimpinan.
c.      Menjadi bahan kebijakan dalam merumuskan suatu kebijakan sekolah
d.      Menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

E.     TESIS:
Sikap kepemimpinan orientasi tugas
1.      Adanya keberhasilan dalam penyelesaian tugas secara kooperatif dalam mendukung pengelolan sekolah inklusi (MD)
2.      Adanya keberhasilan dalam penyelesaian tugas secara mandiri dan aktif dalam mendukung pengelolan sekolah inklusi (SDP)

Sikap kepemimpinan orientasi hubungan:
1.      Dampak penerapan sikap kepemimpinan orientasi hubungan adalah mampu menciptakan keharmonisan antar individu.(MD)
2.      Dampak penerapan sikap kepemimpinan orientasi hubungan adalah mampu menciptakan sebuah komitmen dan bentuk pengabdian dalam mendukung pengelolaan pengembangan sekolah inklusi. (SDP)
Jadi kesimpulan dari disertasi di atas adalah “Sekolah inklusi yang berkualitas adalah sekolah yang mampu menerapkan sikap kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan sikap kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan dalam pengelolaan sekolah inklusi”

F.      ANTITESIS:
Antitesis dari hasil disertasi di atas adalah; “Faktor pendukung keberhasilan sekolah inklusi adalah kompetensi GPK (Guru Pendamping Khusus), sarana dan prasarana sekolah yang memadai, serta keterlibatan orang tua.” (Rinita Rosalinda Dewi: 2015)

G.     SINTESIS:
Faktor pendukung keberhasilan sekolah inklusi tidak hanya dari sikap kepemimpinan dalam pengelolaan sekolah, tetapi kompetensi GPK (Guru Pendamping Khusus), sarana dan prasarana sekolah yang memadai, serta keterlibatan orang tua juga menjadi faktor penting.

No comments:

Post a Comment