ANALISIS FILOSOFIS DISERTASI 2
A.
IDENTITAS DISERTASI
1.
Judul : SIKAP KEPEMIMPINAN DALAM
PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR INKLUSI DI SURABAYA (Studi Multi Kasus di Sekolah
Dasar Kreatif Muhamadiyah 16 Surabaya dan Sekolah Dasar Negeri Percobaan
Surabaya)
2.
Peneliti : Endang Purbaningrum
3.
Perguruan tinggi : UNIVERSITAS
NEGERI SURABAYA, PASCA SARJANA, PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
4.
Tahun : 2018
B. ANALISIS DARI SUDUT PANDANG ONTOLOGI
Kajian antologi adalah kajian yang berkaitan tentang objek yang ingin diketahui, seberapa
jauh yang ingin diketahui, dan mengkaji tentang teori yang ada. Sehubungan
dengan hal tersebut, dilihat dari judul disertasi yang dianalisis, obyek yang
diteliti adalah manusia yaitu tentang sikap kepemimpinan kepala sekolah dalam
pengelolaan Sekolah Dasar Inklusi.
Sikap kepemimpinan yang dimiliki oleh
seseorang tidak akan terlepas dari kemampuan seseorang dalam memengaruhi orang
lain. Menurut (Robbins, 2003) kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
upaya untuk meraih visi, misi, dan tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Hal
yang sama dikemukakan juga oleh Haris (2003) kepemimpinan adalah sebuah
kemampuan dari seorang pemimpin atau manajer dalam mengajak semua pihak untuk bekerja
sama dalam meraih suatu tujuan yang telah ditetapkan dengan semangat tinggi dan
kepercayaan diri .
Konsep inklusi memberikan pemahaman mengenai
pentingnya penerimaan anak-anak yang berkebutuhan khusus ke dalam kurikulum,
lingkungan, dan interaksi sosial yang ada di sekolah. Dengan demikian,
diharapkan bahwa sekolah bisa menerima anak-anak yang berkebutuhan khusus
tersebut untuk mengikuti program pendidikan atau proses pembelajaran.
Gavin (2005) menyatakan bahwa sekolah inklusi
didasarkan atas dasar prinsip persamaan, keadilan, dan hak individu. Hal ini
juga diungkapkan oleh Smith (2006) yang menyatakan bahwa istilah inklusi
digunakan untuk mendiskripsikan penyatuan anak-anak yang berkebutuhan khusus
tersebut ke dalam program sekolah.
Dasar hukum pendirian sekolah inklusi ini
dilandasi oleh UU RI No. 4 tahun 1997 pasal 6 ayat 1 dan anak tentang
penyandang cacat yang isinya adalah bahwa setiap penyandang cacat berhak
memperoleh pendidikan pada semua sektor, jalur, dan jenjang pendidikan. Selain
itu hal yang sama juga telah dinyatakan oleh pemerintah melalui Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 70 tahun 2009 yang menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan sekolah inklusi adalah suatu lembaga pendidikan yang
memberikan kesempatan sama kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan
dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan dan pembelajaran
dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama. Peserta didik yang berkebutuhan
khusus tersebut akan memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan
potensi dan cita-citanya.
Jadi objek yang ingin diketahui lebih
mendalam dalam disertasi ini adalah bagaimana peran atau hubungan sikap
kepemimpinan kepala sekolah yang berorientasi pada tugas dan hubungan dalam
melakukan pengelolaan di Sekolah Dasar Inklusi, berdasarkan judul tesis yang
dianalisis yaitu “Sikap Kepemimpinan dalam Pengelolaan Sekolah Dasar Inklusif
di Surabaya” (Studi Multi Kasus di SD
Kreatif Muhammadiyah 16 Surabaya dan SD Negeri Percobaan Surabaya).
Dari pemaparan sebelumnya mengenai kajian
ontologinya, maka dalam hal tersebut penulis menganut aliran empirisme, yaitu
hasil kajiannya didasarkan dari data yang diperoleh dalam kegiatan yang telah
diteliti dalam kehidupan.
C. ANALISIS DARI SUDUT PANDANG
EPISTIMOLOGI:
Kajian epistimologi atau langkah-langkah
ilmiah dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian studi multi kasus
dengan pendekatan kualitatif. Hal ini
sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan yaitu mendiskripsikan pola
atau bentuk sikap kepemimpinan dengan orientasi pada tugas dan hubungan tiap
individu warga sekolah dalam pengelolaan sekolah inklusi.
Variabel penelitian yaitu pengelolaan sekolah
inklusi, sikap kepemimpinan orientasi tugas, dan sikap kepemimpinan orientasi
hubungan. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah warga Sekolah Dasar
Kreatif Muhamadiyah 16 Surabaya dan Sekolah Dasar Negeri Percobaan yang
meliputi ketua yayasan, komite sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah,
dan staf guru di dua sekolah inklusi tersebut.
Lokasi dan waktu penelitian adalah di SD
Kreatif Muhamadiyah 16 Surabaya yang bertempat di Jalan Baratajaya V Barat No.
2-4 Surabaya dan SD Negeri Percobaan Surabaya di kompleks kampus UNESA di
Gedangan Jalan raya Sedati KM 2 Gedangan Sidoarjo.
Dalam mengumpulkan data, teknik yang
digunakan peneliti adalah menggunakan teknik interview mendalam, observasi, dan
dokumen. Teknik interview mendalam sangat penting untuk untuk memperoleh data
primer dari sumber data atau partisipan. Teknik observasi dan dokumentasi untuk
memperoleh data skunder.
Setelah mendapatakan data, selanjutnya
peneliti menguji keabsahan data dengan menggunakan beberapa kriteria yaitu
kredibilitas, depandibilitas, komfirmabilitas, dan transfeabilitas. Setelah mendapatkan
data yang valid, kemudian peneliti melakukan analisis data yang meliputi (1)
tahap kondensasi data, (2) tahap display/ penyajian data, dan (3) tahap
verifikasi data pnelitian/penarikan kesimpulan yang dilakukan dalam bentuk
interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai siklus.
D.
ANALISIS DARI SUDUT PANDANG AKSIOLOGI:
Adapun manfaat dari disertasi ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Memberikan kontribusi pengembangan keilmuan
di bidang manajemen pendidikan mengenai sikap kepemimpinan dalam dunia pendidikan atau sekolah inklusif
khususnya.
2. Manfaat praktis:
a. Menjadi inspirasi dalam
menunjukkan sikap kepemimpinan dalam menyelenggarakan sekolah
b. Menjadi pedoman guru dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban profesinya sebagai guru dengan penuh jiwa kepemimpinan.
c. Menjadi bahan kebijakan dalam
merumuskan suatu kebijakan sekolah
d. Menjadi bahan rujukan untuk
penelitian selanjutnya.
E.
TESIS:
Sikap
kepemimpinan orientasi tugas
1. Adanya keberhasilan dalam
penyelesaian tugas secara kooperatif dalam mendukung pengelolan sekolah inklusi
(MD)
2. Adanya keberhasilan dalam
penyelesaian tugas secara mandiri dan aktif dalam mendukung pengelolan sekolah
inklusi (SDP)
Sikap
kepemimpinan orientasi hubungan:
1. Dampak penerapan sikap
kepemimpinan orientasi hubungan adalah mampu menciptakan keharmonisan antar
individu.(MD)
2. Dampak penerapan sikap
kepemimpinan orientasi hubungan adalah mampu menciptakan sebuah komitmen dan
bentuk pengabdian dalam mendukung pengelolaan pengembangan sekolah inklusi.
(SDP)
Jadi kesimpulan dari disertasi di atas adalah
“Sekolah inklusi yang berkualitas adalah sekolah yang mampu menerapkan sikap
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan sikap kepemimpinan yang
berorientasi pada hubungan dalam pengelolaan sekolah inklusi”
F.
ANTITESIS:
Antitesis dari hasil disertasi di atas
adalah; “Faktor pendukung keberhasilan sekolah inklusi adalah kompetensi GPK
(Guru Pendamping Khusus), sarana dan prasarana sekolah yang memadai, serta
keterlibatan orang tua.” (Rinita Rosalinda Dewi: 2015)
G.
SINTESIS:
Faktor pendukung keberhasilan sekolah inklusi
tidak hanya dari sikap kepemimpinan dalam pengelolaan sekolah, tetapi
kompetensi GPK (Guru Pendamping Khusus), sarana dan prasarana sekolah yang
memadai, serta keterlibatan orang tua juga menjadi faktor penting.
No comments:
Post a Comment