Monday, 18 November 2024

PROFIL MAKAM AULIYA’ SONO-BUDURAN-SIDOARJO

 


          Profil Makam Sono di Buduran, Sidoarjo, merupakan salah satu situs makam bersejarah di Jawa Timur yang memiliki nilai religius, budaya, dan sejarah yang kuat. Terletak di kecamatan Buduran, Makam Sono dikenal sebagai tempat peristirahatan tokoh-tokoh Auliya' atau wali yang berperan penting dalam penyebaran ajaran Islam di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Makam ini tidak hanya menjadi tempat berziarah bagi masyarakat sekitar, tetapi juga bagi peziarah dari luar daerah yang mencari berkah atau ingin mengenang jasa para Auliya'.

A.   Deskripsi Lokasi dan Kondisi Makam Sono

Makam Sono terletak di area yang dikelilingi oleh pepohonan rindang yang menambah suasana tenang dan khusyuk bagi para peziarah. Suasana di makam ini sederhana, dengan nisan dan batu-batu makam yang tertata, serta ornamen khas makam Islam Jawa. Lingkungan sekitar makam terjaga kebersihannya oleh masyarakat dan pengurus makam. Lokasinya yang berada di tengah pemukiman juga menunjukkan keterikatan kuat antara masyarakat setempat dengan makam ini.

 

B.   Sejarah Makam Sono

Sejarah Makam Sono berkaitan erat dengan sejarah penyebaran Islam di Jawa Timur, yang diperkirakan berlangsung pada abad ke-15 hingga ke-16. Pada masa ini, berbagai tokoh agama dari Jawa, termasuk para wali dan Auliya', mulai menyebarkan ajaran Islam di wilayah pesisir, salah satunya di daerah Sidoarjo. Mereka memperkenalkan Islam melalui pendekatan kultural yang halus, mengintegrasikan ajaran Islam dengan budaya setempat, sehingga diterima oleh masyarakat dengan mudah.

Makam Sono diyakini menjadi tempat peristirahatan beberapa tokoh penting yang terlibat dalam penyebaran Islam di Sidoarjo. Meski demikian, informasi mengenai siapa saja Auliya' yang dimakamkan di sana tidak seluruhnya tercatat secara rinci dalam sumber sejarah tertulis. Sejumlah tokoh dalam cerita lisan masyarakat setempat dianggap sebagai Auliya’ yang telah banyak berkontribusi dalam membimbing masyarakat menuju pemahaman Islam yang moderat dan harmoni.

 

C.   Biografi dan Peran Auliya' yang Dimakamkan di Sono

Para Auliya' di Makam Sono memiliki kontribusi yang besar dalam memperkuat ajaran Islam di wilayah Sidoarjo. Mereka dikenal bukan hanya sebagai penyebar agama, tetapi juga sebagai guru spiritual, pemimpin masyarakat, dan penasihat yang dihormati. Berdasarkan cerita yang diwariskan secara lisan, beberapa di antara mereka adalah murid atau pengikut dari wali-wali besar di Jawa, seperti Sunan Giri dan Sunan Ampel, yang turut serta dalam menyebarkan Islam ke wilayah-wilayah yang lebih luas.

Peran para Auliya' di Makam Sono dalam masyarakat bukan hanya sebagai pemuka agama, tetapi juga sebagai tokoh yang menanamkan nilai-nilai kebajikan, toleransi, dan kearifan lokal dalam ajaran Islam. Mereka sering kali menjadi rujukan masyarakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, baik yang bersifat religius, sosial, maupun moral. Nilai-nilai yang mereka tanamkan terus diwariskan melalui tradisi lisan dan ritual masyarakat yang hingga kini masih dijalankan, seperti ziarah kubur, doa bersama, dan peringatan hari-hari besar Islam.

 

D.   Fungsi dan Makna Makam Sono bagi Masyarakat

Bagi masyarakat sekitar, Makam Sono tidak hanya berfungsi sebagai situs makam, tetapi juga sebagai tempat yang sakral dan penuh makna. Peziarah yang datang ke makam ini memandangnya sebagai tempat untuk merenung, berdoa, dan mencari ketenangan batin. Di samping itu, makam ini juga dianggap sebagai pusat spiritual yang menghubungkan masyarakat dengan nilai-nilai ajaran Islam yang diajarkan oleh Auliya'.

Tradisi ziarah ke Makam Sono menjadi salah satu cara bagi masyarakat untuk tetap menjaga keterikatan dengan para pendahulu yang telah berjasa dalam menyebarkan agama. Selain itu, keberadaan makam ini memperkuat identitas religius masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya, menjadikannya sebagai simbol kebersamaan dalam keberagaman dan pusat nilai-nilai kebajikan yang diwariskan oleh para Auliya'.

Secara keseluruhan, Makam Sono merupakan situs penting dalam sejarah Islam di Sidoarjo. Kehadirannya tidak hanya menjadi pengingat jasa para Auliya' yang telah membimbing masyarakat, tetapi juga sebagai tempat yang terus melestarikan tradisi Islam dalam kehidupan sosial-budaya masyarakat. Pengetahuan tentang para Auliya' yang dimakamkan di Makam Sono berperan dalam memperkaya pemahaman sejarah Islam lokal dan memberikan nilai-nilai spiritual yang mendalam bagi para peziarah dan masyarakat sekitar.

No comments:

Post a Comment